Kamis, 28 November 2013

ROSULULLAH MENGUNYAHKAN MAKANAN UNTUK PENGEMIS BUTA

Alloh Melihat Langsung Hambanya yang Berbuat Kufur Dan Mendurhakai-Nya Namun Ia Tetap Bijaksana, Dan Menangguhkan Hukuman. Dia Tetap Menunggu Dan Menunda Waktu Untuk Menyiksa. Bahkan Alloh Menutupi Kesalahan Dan Mengampuninya.(Ibnu Katsir Al-Maidah 101)
Pada masa Rosulullah SAW di sudut Pasar Madinah al Munawwarah ada seorang pengemis Yahudi buta dan tua. Setiap hari jika ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata, "Wahai saudaraku, jangan dekati muhammad, dia itu orang gila, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya!"  Setiap hari Rosulullah mendatanginya dengan membawakan makanan untuknya, tanpa pernah berkata sepatah katapun. Rosulullah menyiapkan makanan untuknya. Walaupun pengemis itu selalu berpesan untuk tidak mendekati orang yang bernama Muhammad, tetapi Rosulullah tidak mempedulikan apa yang dikatakannya. Rosulullah melakukan itu sampai beliau wafat. Setelah Rosulullah wafat, tidak ada yang membawakan makanan setiap pagi untuk pengemis Yahudi buta tersebut.
Suatu pagi Abu Bakar berkunjung kerumah anaknya Aisyah. Beliau bertanya pada anaknya "Anakku kira-kira sunnah apa yang belum aku lakukan?"
"Wahai ayahanda, engkau adalah ahli sunnah, hampir tidak ada satu sunnahpun yang engkau lalaikan kecuali satu sunnah"
"Sunnah apakah itu?"
"Wahai ayahanda, setiap pagi Rosulullah pergi ke ujung pasar dan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada disana" jawab Aisyah.

Keesokan harinya Abu bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya pada pengemis itu. Beliau mendatangi pengemis tersebut dan memberikan makanan padanya. Ketika beliau menyuapinya, pengemis itu marah sambil berteriak : "Siapa kamu?' - Abu Bakar menjawab "Aku orang yang biasa memberimu makanan"
"Ah bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" Jawab si pengemis buta itu dengan pasti. "Orang yang biasa mendatangiku, apabila ia datang kepadaku maka aku tidak usah tangan ini memegang dan tidak usah mulut ini mengunyah.Orang yang biasa mendatangiku selalu menyuapiku dan terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya. Setelah itu ia berikan padaku dengan tangannya sendiri" lanjut pengimis itu.

Abu Bakar tidak mampu menahan air matanya, ia menangis sambil berkata pada pengemis itu : "aku memang buakan orang yang biasa datang kepadamu, aku adalah sahabat dari orang yang biasa menyuapimu. Kini orang itu sudah tiada" Jelas Abu Bakar.
"Siapa orang itu?' sela pengemis buta itu.
"Ia adalah Muhammad Rosulullah SAW" kata Abu Bakar.
Begitu disebut namanya sontak saja pengemis itu kaget. Terbitlah rasa sesal yang dalam dan haru biru menjalar didadannya. "Benarkah denikian, oh alangkah celakanya diriku selama ini aku telah menginannya, memfitnahnya, tapi ia tidak sedikitpun memarahiku. Ia mendatangiku dan membawakan makanan setiap pagi. Ia begitu mulia....." Kata pengemis itu dengan terbata-bata.

Mendengar perkataan Abu Bakar, ia langsung bersyahadad dan masuk Islam karena akhlak penyantun yang dimiliki Rosulullah Alloh yang maha penyantun telah memberikan sedikit sifat penyantunnya kepada Rosulullah sehingga ia mampu bersikap sangat sabar dengan orang-orang yang secara terang terangan memusuhinya.****

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar