Sabtu, 23 November 2013

ANDAI AKU BENIH

Andai aku benih
aku adalah benih yang tak kau kehendaki untuk tumbuh
Kau lebih perlukan mendirikan gedung-gedung
sebagai infestasi kantong hidupmu dan cucu-cucumu
Andai aku benih
Kau tak inginkan keberadaannya
Kau lebih suka ekspansi melebarkan sayap kuasamu
membangun monarkhimu, mendongakkan dadamu
dan aku cukup berdiri memandangi dalam benciku
Seandianya aku adalah benih
aku adalah benih yang di injak di tanah sendiri
dirontokkan - dipasung - lalu mati
Jika aku adalah benih - Kaulah monarkhi itu
dan telah kusebar benih-benih dalam bangunanmu
suatu saat dimusim semi
Mereka akan tumbuh subur menenggelamkanmu
Ingat :
Kedzoliman pasti punah sebab kau tirani
dan
aku pasti menang setidaknya dimata Tuhan


Senin, 18 November 2013

IFFAH (Memelihara diri)

 
Iffah adalah usaha memelihara diri dari hal-hal yang tidak halal, makruh dan tercela. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan Iffah didalam diri kita?

1. IMAN DAN TAQWA

Inilah azas yang paling fundamental didalam memelihara diri dari segala hal yang tercela. Jiwa yang terpatri oleh iman dan taqwa merupakan modal yang paling utama untuk membentengi diri dari hal-hal yang dibenci oleh Alloh dan RosulNya. Alloh memberikan jaminan bagi orang-orang yang amal sholehnya didasari oleh iman dengan kehidupan yang baik.

"Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia orang beriman, maka sesungguhnya kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (An Nahl : 97)

Lalu terhadap orang beriman yang taqwa Alloh memberikan Al Furqan, yaitu petunjuk yang dapat membedakan antara Al-Haq dengan Al-Bathil.

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Alloh, niscaya dia akan memberikan kepadamu Al Furqan dan menghapuskan segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosamu)"(Al Anfal : 29)

2. NIKAH

Inilah salah satu rambu jalan yang jelas menuju kesucian diri, bahkan nikah adalah sarana yang paling baik dan paling afdol untuk menumbuhkan sikap Iffah pada diri seorang muslim, dimana padanya Alloh menjadikan rasa cinta kasih sayang dan kedamaian.

Rosulullah saw bersabda :"Hai para pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah mampu untuk menikah, maka hendaklah menikah, karena hal itu lebih (dapat) menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan, dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapat mengobatinya." (Muttafak Alaih). Ayat dan hadist-hadist ini merupakan nash-nash yang mendorong untuk nikah, dimana ketentraman hati, cinta dan kasih sayang dapat diraih oleh seorang muslim. Dan yang lebih utama lagi adalah bahwa nikah merupakan sarana yang dapat memelihara pandangan dan kehormatan diri setiap muslim. 

3. RASA MALU.

Malu adalah akhlak indah dan terpuji. Malu adalah sikap yang sempurna dan perhiasan yang anggun. Sikap malu selalu tumbuh dalam sikap yang baik dan memadamkan keinginan untuk berbuat tercela. Alloh telah menakdirkan sikap malu ini hanya pada manusia, untuk membedakannya dengan hewan. Malu adalah potret pribadi yang agung dan terpuji. Tentang keutamaan malu ini, Rosulullah saw telah bersabda : "Malu dan Iman adalah bersaudara, maka jika salah satu dari keduanya itu dicabut, maka tercabut pulalah yang lainnya" (HR. Al Hakim) 


by Furqon agency untuk anda yang butuh kebenaran

Isilah Kekosongan Fikiranmu dengan menulis sesuatu. Pikiran yang kosong akan mempermudah jalan bagi syetan untuk memasuki hati dan pikiranmu menuju jalan neraka. Cara mengisi pikiran yang kosong biasakan untuk berdzikir dan jika perlu tulislah dalam bait-bait pusisi. 


MENULISLAH PUISI 

Kalau kau jengah, jenuh dan banyak persoalan yang menghipitmu : "Tulislah puisi"
Jika kau merasa diperlakukan tidak adil, didhzolimi, tulislah puisi
Jikalau kau tak mampu bayar sekolah apalagi kuliah sebaiknya kau tulis puisi
Apabila dirimu dirampas hak hidupnya sebab kepentingan penguasa :
"teriaklah dan tinjulah mereka dengan menuliskan puisi"
Ketika hidupmu susah penuh gundah, kejam dan tak tahu harus berbuat apa,
"menulislah puisi"
Kalu kau terjepit, kau diburu lalu kau sembunyi, kau berganti koas, celana
bahkan berganti nama, sampai kau lupa dirimu sendiri, maka menulislah puisi
Puisi apa yang harus kau tulis?
Apapun itu, puisi akan melembutkan pikiranmu
sekali lagi apapun itu puisi akan mampu mengendapkan hati
setidaknya jarimu sendiri. 

Minggu, 17 November 2013

ZIARAH DARI MASA KEMASA


Dimasa awal-awal dakwah Nabi SAW pernah melarang budaya ziarah kubur karena berbagai alasan. Pertama dikhawatirkan akan mempengaruhi iman seseorang, karena pada waktu itu kondisi keimanan kaum muslim masih banyak yang labil dan terbiasa dengan tata cara musrikin Mekkah saat berziarah. namun setelah memiliki iman dan akidah yang kokoh dan tak terpengaruh lagi dengan kebiasaan orang-orang kafir Quraisy, maka Nabi SAW membolehkan bahkan menganjurkan umatnya berziarah kemakam, sebagaimana Hadist Rosul SAW yang berbunyi : "Saya pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah dan jangan kalian mengatakan hujr (kata-kata yang keji). (HR: Ahmad)

Kandungan hadist ini terdapat anjuran Rosulullah SAW untuk tujuan mengingat kematian dan mendoakan para ahlul kubur, dengan beberapa syarat seperti tidak dengan syaddur rihal (safar) tidak mengucapkan kalimat hujr (keji) seperti berdzikir dengan cara bid'ah dan berdo'a kepada penghuni kuburan serta tidak mengkhususkan waktu tertentu.

Sedangkan melakukan syaddur Rihal (mempersiapkan dengan matang untuk melakukan sebuah safar atau perjalanan) ziarah non kubur yang dianjurkan syari'at hanya ada tiga tempat yakni, Masjidil Haram - Masjidil Aqsya dan Madinah Munawarah. Sebagaimana yang disabdakan beliau SAW : "Dan tidak boleh syaddur rihal kecuali tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Al-Aqaya, dan masjidku" (HR Al-Bukhari-Muslim)

PENYIMPANGAN

Akan tetapi, seiring berjalannya jaman terjadi perbedaan pendapat diantara sebagian ulama hingga muncul perselisihan  tentang syaddur rihal kepeda selain tiga masjid, seperti ziarah kepada orang shalih yang masih hidup atau yang telah meninggal serta tempat-tempat yang memiliki keutamaan untuk bertabaruk padanya (lihat A'unul Ma'bud, karya imam Al-Haramain)

Dari perbedaan-perbedaan ini lalu muncul berbagai dalil palsu tentang disyariatkan syaddur rihal ke makam orang-orang shalih. Salah satu diantaranya hadist yang berbunyi : "Barangsiapa berziarah kepadaku dan kepada bapakku Ibrahim dalam tahun yang sama maka dia akan masuk surga" atau hadist lainya : "Barangsiapa yang berziarah kepadaku setelah matiku maka dia seolah-olah menziarahiku semasa hidupku"

Dalam kitabnya Al-La'ali Al-Mantsurah No. 156, Asy-Syaikh Al-Bani menegaskan bahwa hadist ini maudhu' dan dho'if yang tidak memiliki asal. Namun karena banyaknya orang beragama dengan perasaan (bukan dengan syariat) dan sarat dengan muatan dan tujuan tertentu, maka perilaku-perilaku seperti ini semakin berkembang dan dibudayakan hingga sekarang. Hanya saja jika sebelum era modern (sebelum tahun 90-an) ziarah hanya dilakukan oleh kalangan santri-santri tradisional namun sekarang sudah menjadi tren dengan nama wisata religi. Para pesertanyapun tidak lagi "santri-santri" melainkan masyarakat umum yang pada hakekatnya tak jelas makna dan substansi ziarah itu sendiri.

Ironisnya, beberapa kalangan yang menangkap peluang pasar yang sangat menguntungkan ini kemudian membuat berbagai penawaran agar menarik para pelaku wisata religi untuk datang. Misalnya dengan dibangunnya obyek-obyek  yang menjadi tujuan, mempermudah akses, menawarkan berbagai kemudahan serta layanan-layanan istimewa dan masih banyak lagi. Peluang pasar yang cukup menggiurkan ini juga dimanfaatkan oleh pondok-pondok untuk menawarkan program tahunan berupa wisata religi. Bahkan lebih getol dengan cara menyebar selebaran ke - masjid-masjid dengan dasar hadist diatas.

Marilah kita berpikir realistis, jangan jadikan kuburan tempat mencari berkah yang akhirnya akan terjerumus pada nuansa Syirik. Allahualam... by Furqon agency.


SEBUAH PERINGATAN

Kalau kau berorasi kemudian masa pergi
mereka bubar dan menyumbat kupingnya :
"Kau harus hati-hati" mungkin mereka muak
sebab orasimu tak bernyawa...................
Kalau massa mulai kasak-kusuk,
teriaknya lantang bak genderang perang
pikirannya melambung tak tertampung :
"Kau harus merenung suaramu telah diperabukan"
Ingat - Ingatlah!!!
Jika kata-kataku kau bungkam, mulut kau sumbat,
kepalan tangan kau balut...
Itu artinya sudah pasti hidupmu akan berkabut dan diambang maut
Keperingatkan kepadamu : 
"Jangan sekali-kali menumpahkan janji, menebar pesona dan
mengumbar wacana ditanah merdeka
S E M E N T A R A
kau tak paham arti kemerdekaan
Waspadalah
diketiak persada ini, ada jutaan tangis yang air matanya
akan membenamkan istanamu dan kuasamu
seperti jamur dimusim hujan akan membenali kerajaanmu.