Sabtu, 20 Agustus 2011

KEBERKAHAN RIZKI

Inilah wasiat nabi muhammad SAW kepada umatnya. Wasiat beliau ini adalah perintah untuk bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat. lawan dari hal ini adalah melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan bahaya(dhoror), juga melakukan hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat ataupun bahaya. Karena yang namanya perbuatan itu ada 3 macam : (1) perbuatan yang mendatangkan manfaat, (2) perbuatan yang menimbulkan bahaya dan (3) perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat dan bahaya. Sedangkan yang diperintahkan adalah melakukan perbuatan yang mendatangkan manfaat.

Orang yang berakal yang menerima wasiat Nabi SAW, pasti akan bersemangat malakukan hal yang bermanfaat. Namun kebanyakan orang "Islam" saat ini menyia-nyiakan waktunya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Bahkan kadangkala yang dilakukan adalah hal-hal yang membahayakan diri dan agamanya. Terhadap orang yang semacam ini, pantas  kita  katakan : Kalian tidaklah mengamalkan wasiat Nabi SAW. Boleh jadi kalian tidak melaksanakannya karena tidak tahu atau karena menganggap remah. Mukmin yang berakal dan mantab hatinya tentu akan melaksanakan perintah beliau ini, juga akan bersemangat melakukan hal yang bermanfaat bagi agama dan dunianya. Hal yang bermanfaat dala agama yaitu ilmu nafi' dan amalan sholeh.

Yang dimaksud dengan ilmu nafi' yakni  ilmu yang dapat melembutkan dan menentramkan hati, yang nantinya akan membuahkan kebahagiaan dunia dan akherat. Ilmu nafi' inilah bagian dari ajaran nabi kita yang terdapat dalam tiga macam ilmu yaitu, hadits, tafsir, dan fikih. Yang juga bisa menolong dalam menggapai ilmu nafi' adalah bahasa arab dan beberapa ilmu lainnya sesuai dengan kebutuhan. Adapun yang dimaksud dengan amalan sholeh adalah  ilmu yang selalu dilandasi dengan ihklas dan mencocoki tuntunan Nabi SAW. Adapun hal yang bermanfaat dalam masalah dunia adalah seorang hamba berusaha untuk mencari rizki dengan berbagai sebab yang diperbolehkan sesuai dengan kemampuannya. Juga hendaklah setiap orang itu selalu merasa cukup, tidak mengemis0ngemis dari makhluk lainnya. Juga hendaklah dia mengingat kewajibannya terhadap harta dengan mengeluarkan zakat dan sedekah. Dan hendaklah setiap orang berusaha mencari rizki yang thoyib, menjauhkan dari rizki yang khobits (kotor). Perlu diketahui pula bahwa barokahnya rizki seseorang dibangun diatas taqwa dan niat yang benar. Juga berkahnya rizki adalah jika seseorang menggunakannya untuk hal-hal yang wajib atau yang sunah (mustahab). Juga termasuk kebarkahan rizki adalah jika seseorang memberi kemudahan pada yang lainnya.

Allah Ta'ala berfirman " Jangan lupakan untuk saling memberi kemudahan diantara kalian" (QS. Albaqarah : 237) Yaitu yang memiliki kemudahan rizki memudahkan yang kesulitan, bahkan seharusnya memberi tenggang waktu dalam pelunasan hutang. Apabila semua ini dilakukan, datanglah keberkahan dalam Rizki*** (Sadi)