Senin, 05 Agustus 2013

MENDABAKAN POLITIKUS YANG JUJUR

PILIHAN DI TANGAN ANDA?!

Sungguh sebuah delema ketika masyarakat dihadapkan pada sebuah partai yang notabene adalah partai yang ingin sekali membuat rakyat makmur, sejahtera, terjamin keamanannya. Hal ini dikarenakan sejak reformasi bergulir hingga kini masyarakat yang mempunyai segudang aspirasi belum mampu terserap dan terwujud secara signifikan terhadap apa yang menjadi cita-citanya. Sebuah partai hanya sebagai simbul aspirasi, sebuah partai berdiri hanya sebagai penghias demokrasi dan meramaikan pesta demokrasi agar terkesan demokratis. Namun tujuan awal 'Pendiriannya' menjadi lupa ketika partai sudah gemuk dan besar. Maka bukan tanpa alasan jika rakyat mulai jenuh dengan keberadaan sebuah partai. Rakyat hanya dijadikan boneka pemilihan ketika pesta digelar. Segala janji-janji politik mengalir menyejuki hati rakyat, namun setelah terpilih janji-janji itu hanya terhenti digedung saja.

Kami adalah salah satu dari sekian banyak partai yang berusaha menjadi partai yang mengerti rakyat, berusaha bekerja dengan hati dan menjadi jembatan menuju terwujudnya demokrasi yang harmoni. Ketika tujuan utama menjadi wakil rakyat hanya untuk sebuah pekerjaan atau status maka, tidak akan mungkin sebuah aspirasi dapat ditampung dan dikelola dengan baik. Jadikan para legislator adalah bagian dari ibadah dalam pekerjaannya untuk merealisasikan janji-janji politiknya yaitu "Membuat rakyat hidup, makmur, sejahtera, terlindungi keamanannya"

Hilangkan kesan "Seperti Memilih Kucing Dalam Karung". Kalimat ini benar-benar kurang enak untuk disimak dan didengar. Seolah-olah seorang pemilih dihadapkan pada pilihan yang tidak jelas, mereka memilih karena dorongan himbauan dari lembaga pemilu agar hak pemilih digunakan. Sebab tidak adanya kejelasan dari pemilih untuk memilih maka, apa yang dipilih bersifat spekulasi atau untung-untungan. Mereka akan merasa tersalurkan aspirasinya jika kebetulan yang dipilih adalah sesuai harapannya namun sebaliknya, mereka akan sakit hati jika aspirasinya tak ditanggapi. Untuk menghilangkan kesan seperti kalimat diatas maka konsekwensinya adalah bagaimana seorang peserta kontestan dari sebuah partai mau dan mampu untuk bersosialisasi secara maraton kepada calon pemilih. Tidak usah mengumbar janji namun lebih ke bukti.

Kami telah memulai...
kami mencoba memahami dan ...
kami Insyaallah peduli.

Berprestasi itu bukan untuk diri sendiri
tapi menciptakan mimpi menjadi sebuah bukti
percayakan kami untuk memperjuangan aspirasi
dengan cinta - kerja yang harmoni.
Inya Allah mbak Yenny Perduli.
2
UntuUntuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita masyarakat, sudah sewajarnya rakyat memilih yang terbaik dan cermat agar tidak keliru memilih seperti kucing dalam karung. Jika salah menangkap maka dirinyalah yang akan terluka. Kami yakin masyarakat lebih cerdas dari para calegnya.