Selasa, 15 November 2011

DIBALIK PELARANGAN

Begitu banyak kaum yang binasa melanggar syari'at sebagai alasan atas kejahilan dan kezhaliman mereka. Allah berfirman  yang artinya : "Sungguh Kami  telah mengemukakan amanah pada langit, bumi dan gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanah tersebut dan mereka khawatir terhadapnya dan dipikulah amanah tersebut oleh manusia. Sungguh,  manusia itu amat zhalim dan amat bodoh."(QS.Al- Ahzab:72)

Syaikh Abdurrahman Ibnu Nashir as-Sa'di berkata " Allah mengagungkan semua amanah yang Dia amanatkan kepada para mukallaf, yaitu melaksanakan segala perentah dan menjauhi segala larangan, dalam kondisi sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan" Faktanya, mayoritas manusia lebih sulit meninggalkan larangan dibandingkan menjalankan perintah padahal menurut logikanya, seharusnya meninggalkan larangan relatif lebih mudah dibandingkan melaksanakan perintah. Sebab untuk meninggalkan larangan tidak diperlukan usaha dan tenaga, berbeda dengan perintah. Hal ini disebabkan, meninggalkan perkara yang dilarang itu bertentangan dengan hawa nafsu. Berbeda dengan melaksanakan perentah, yang pada umumnya tidak bertentangan dengan hawa nafsu. Karena itulah Allah ta'ala menganugerahkan ganjaran yang besar den member pujian pada orang yang mampu menahan hawa napsunya. Sebagian ulama bahkan mengatakan larangan itu sifatnya lebih berat dibandingkan perintah. Sebab, tdak ada dispensasi (keringanan) sedikitpun bagi pelanggaran larangan, sedangkan pelaksanaan perintah dilakukukan sesuai kemampuan sebagaimana sabda nabi saw, artinya : "Kika aku melarang dari sesuatu maka tinggalkanlah dan apabila aku perintahkan sesuatu kepada kalian maka lakukan semampu kalian." (HR: Bukhori-Muslim) Hal ini juga senada dengan ucapan sebagian salaf, 'amal-amal kebajikan itu dilakukan oleh orang baik maupun pendurhaka. Sedangkan maksiat hanya dapat ditinggalkan oleh orang yang shiddiq (jujur, teguh keimanannya). Imam Ibnu Qoyyim rahimahullh berkata, "Sesungguhnya bangunan dan pondasi syari'at dibangun diatas hikmah dan kemaslahatan para hamba, didunia dan di akherat. Seluruh syari'at Islam adalah keadilan, rahmat, maslahah dan hikmah." 

Syari'at Islam itu sendiri terdiri dari perintah dan larangan, maka larangan yang berlaku terhadap para hamba  pun didasarkan atas hikmah dan kemaslahatan. Tujuan dari syari'at adalah :

1. Pemeliharaan agama, seperti larangan bagi seorang muslim untuk pindah agama.
2. Pemiliharaan jiwa, seperti larangan untuk membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan syari'at.
3. Pemeliharaan akal, seperti larangan untuk meminum khamr.
4. Pemeliharaan keturunan, seperti larangan berzina.
5. Pemeliharaan harta, seperti larangan mencuri.

Benteng pelindung seorang hamba dari perkara-perkara yang haram dan dilarang adalah taqwa kepada Allah. Rosulullah saw, bersabda : " Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada. Iringilah perbuatan burukmu dengan kebajikan, niscaya kebajikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia." ( HR : at-Tirmidzi-Ahmad).*** Kedungsari anno 11.

Minggu, 25 September 2011

BID'AH ? Imam Asy Syatibi "Al I'tisham"

Bid'ah dalam pandangan islam sebagaimana dijelaskan Imam Asy Syatibi dalam al I'tisham adalah "Suatu istilah atau predikat bagi sebuah cara dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalilnya) yang menyerupai seperti syari'at (ibadah) yang mana maksudnya (dengan membuat-buat sesuatu yang seperti ibadah itu) adalah untuk berlebihan dalam beribadah kepada Allah swt"

Jadi mengupas masalah bid'ah itu mempunyai beberapa  kreteria yang menyatu didalamnya, yang pertama bid'ah adalah tata cara, baik yang sifatnya sermomi, aturan-aturan dan tata cara peribadatan, kreasi ibadah, perayaan,  dan sebagainya itu sesungguhnya tida pernah ada tuntunannya (dalil) dan tidak pernah dilakukan Nabi saw. dan generasi terbaik yaitu zaman sahabat, tabi'in dan tabi' tabi'in.
Selanjudnya, sifat dari seremoni, aturan dan tatacara peribadatan, kreasi ibadah, perayaan dan sebagainya itu pasti diserupakan atau dinisbatkan sebagai syari'at padahal bukan syari'at. Maka pelaksanaanyapun pasti diserupakan syari'at atau nebeng dengan syari'at yang telah ada dan di embel-embeli dengan ayat atau hadits yang sesungguhnya subtansi dan isinya tidak berkaitan dengan perilaku bid'ah tersebut agar orang menganggapnnya sebagai ibadah yang disayri'atkan.

Ciri utama dari bid'ah itu jika tidak membuat acara seremoni, aturan-aturan atau tatacara peribadatan, kreasi ibadah, perayaan, dan sebaginya yang baru, maka pasti mengadakan tambahan disana-sini terhadap ibadah yang telah disyari'atkan. Tujuan dari para pelaku bid'ah ini untuk berlebihan dalam beribadah, mereka tidak puas dengan mencukupkan  diri terhadap apa yang telah disyari'atkan, mereka minta lebih dan lebih, karena mereka merasa  bisa melakukan lebih dari ibadah-ibadah yang telah syari'at. Itulah makanya membuat ibadah baru atau hal baru yang melebihi syari'at atau menambahi untuk memuaskan nafsu berlebihannyadalam peribadatan. Melakukan hal baru atau penambahan itu bagi mereka merasa lebih afdol, karena mereka merasa mampu berbuat lebih dalam hal beribadah walau sudah ada syari'at yang baku.

Karekter manusia seperti ini sejak zaman dulu sampai nanti kiamat akan selalu ada dan bahkan makin banyak. Itulah kenapa Nabi saw. menghentikan 3 orang yang ingin berlebihan dalam agama dengan mengancam jika tidak sesuai dengan sunah beliau maka kelak tidak akan ditolong.

"Berkata anas ra : "ada tiga orang mendatangi rumah istri Nabi saw. salah seorang dari mereka berkata : "sungguh aku akan sholat malam selamanya" yang kedua berkata : "Kalau aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka" yang ketiga berkata : "aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya"  Kemudian datanglah Rosulullah saw. seraya bertanya pada mereka : "kalian berkata  begini dan begitu. Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian, dan juga paliang bertaqwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganklu" (Bukhori)
hadits diatas menjelaskan bahwa nafsu manusia untuk berlabihan dalam ibadah sehingga membuat tatacara, aturan, atau kreasi atau tambahan-tambahan sendiri itu sudah ada sejak zaman dulu, meraka tidak puas dengan syari'at yang telah ada, mereka ingin lebih dan lebih,  mereka merasa dengan berlebihan dalam ibadah itu merupakan satu keutamaan. Namun oleh Nabi saw. hal itu justru dicela, bahkan diancam  jika tidak kembali dan mencukupkan diri terhadap syari'at yang sudah ada, maka tidak dianggap golongannya dan seluruh amalannya tertolak dan otomatis tidak akan mendapatkan safaatnya (pertolongannya)
Kenapa Nabi saw. samapai bersikap keras demikian?  Karena pada hakekatnya  para pelaku bid'ah dengan sikapnya yang berlebihan buka didasari  oleh kecintaan dan ketundukan kepada Nabinya, tetapi mereka bersikap berlebihan ini karena nafsunya yang ingin berlebihan, dan mereka menikmati kebid'ahannya. Sesungguhnya orang yang mencintai dan tunduk kepada Nabinnya adalah mereka yang mencukupkan diri dengan perentah nabinya dan menjaga sunah Nabinya dari pengurangan, penambahan, pelemahan dan pemalsuan dari syari'at yang telah ada dan baku***

Nasib Negara Kaya yang kurang gizi ?


Siapapun yang melihat peta Indonesia dari Sabang sampai Merauke terbentang sebuah kekayaan yang maha besar. Negara-negara eropapun menjadi cemburu atas kekayaan yang tiada tara. Lihatlah lautan dengan berjuta-juta ikan yang tak akan pernah habis untuk diambil sepanjang umur. Lihatlah tambang minyak yang merupakan primadona bumi pertiwi yang belum habais dikemas. Lihatlah tambang emas yang begitu memukau dilihat mata yang memberikan kekayaan luar biasa bagi penikmatnya. Sungguh semua itu berbanding terbalik dengan rakyat pribumi yang notabene memiliki kekayaan. 

Di Papua, coba kita simak baik-baik kehidupan masyarakat disana. Perutnya buncit sebab gizi tak tercukupi. Hidupnya begitu sengsara ditanah yang penuh dengan kemilau emas. Memang pemerentah kita cukup baik hati memberikan kekayaan itu pada negara lain. Freeport yang begitu besar potensinya cuma dikeruk kekayaannya oleh negara lain dan pemerentah kita cukup terima beres.
Di Cepu, coba kita simak penduduk sekitar tambang minyak yang penuh dengan kekayaan rupiah, masyarakat disana hidup miskin tak mampu tangannya mengambil keuntungan dari gemerlapnya hasil tambang yang diserahkan begitu saja pada negara lain. Sekali lagi pemerentah hanya menrima matengnya saja. 

Kapan kekayaan ini kita nikmati?
Masihkah ada jalan bagi pemerentah memotong mata rantai ekonomi global menjadi mandiri? Dan sanggupkah kita-kita dan anak cucu kita mampu hidup dinegeri sendiri.

Jangan jadi Somalia yang suka menawan dan merompak sebab kurang gizi.

Sabtu, 20 Agustus 2011

KEBERKAHAN RIZKI

Inilah wasiat nabi muhammad SAW kepada umatnya. Wasiat beliau ini adalah perintah untuk bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat. lawan dari hal ini adalah melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan bahaya(dhoror), juga melakukan hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat ataupun bahaya. Karena yang namanya perbuatan itu ada 3 macam : (1) perbuatan yang mendatangkan manfaat, (2) perbuatan yang menimbulkan bahaya dan (3) perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat dan bahaya. Sedangkan yang diperintahkan adalah melakukan perbuatan yang mendatangkan manfaat.

Orang yang berakal yang menerima wasiat Nabi SAW, pasti akan bersemangat malakukan hal yang bermanfaat. Namun kebanyakan orang "Islam" saat ini menyia-nyiakan waktunya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Bahkan kadangkala yang dilakukan adalah hal-hal yang membahayakan diri dan agamanya. Terhadap orang yang semacam ini, pantas  kita  katakan : Kalian tidaklah mengamalkan wasiat Nabi SAW. Boleh jadi kalian tidak melaksanakannya karena tidak tahu atau karena menganggap remah. Mukmin yang berakal dan mantab hatinya tentu akan melaksanakan perintah beliau ini, juga akan bersemangat melakukan hal yang bermanfaat bagi agama dan dunianya. Hal yang bermanfaat dala agama yaitu ilmu nafi' dan amalan sholeh.

Yang dimaksud dengan ilmu nafi' yakni  ilmu yang dapat melembutkan dan menentramkan hati, yang nantinya akan membuahkan kebahagiaan dunia dan akherat. Ilmu nafi' inilah bagian dari ajaran nabi kita yang terdapat dalam tiga macam ilmu yaitu, hadits, tafsir, dan fikih. Yang juga bisa menolong dalam menggapai ilmu nafi' adalah bahasa arab dan beberapa ilmu lainnya sesuai dengan kebutuhan. Adapun yang dimaksud dengan amalan sholeh adalah  ilmu yang selalu dilandasi dengan ihklas dan mencocoki tuntunan Nabi SAW. Adapun hal yang bermanfaat dalam masalah dunia adalah seorang hamba berusaha untuk mencari rizki dengan berbagai sebab yang diperbolehkan sesuai dengan kemampuannya. Juga hendaklah setiap orang itu selalu merasa cukup, tidak mengemis0ngemis dari makhluk lainnya. Juga hendaklah dia mengingat kewajibannya terhadap harta dengan mengeluarkan zakat dan sedekah. Dan hendaklah setiap orang berusaha mencari rizki yang thoyib, menjauhkan dari rizki yang khobits (kotor). Perlu diketahui pula bahwa barokahnya rizki seseorang dibangun diatas taqwa dan niat yang benar. Juga berkahnya rizki adalah jika seseorang menggunakannya untuk hal-hal yang wajib atau yang sunah (mustahab). Juga termasuk kebarkahan rizki adalah jika seseorang memberi kemudahan pada yang lainnya.

Allah Ta'ala berfirman " Jangan lupakan untuk saling memberi kemudahan diantara kalian" (QS. Albaqarah : 237) Yaitu yang memiliki kemudahan rizki memudahkan yang kesulitan, bahkan seharusnya memberi tenggang waktu dalam pelunasan hutang. Apabila semua ini dilakukan, datanglah keberkahan dalam Rizki*** (Sadi)

Sabtu, 13 Agustus 2011

MENEMPA KESALEHAN ABUBAKAR ASH SHIDDIK





Allah dengan sifat Baitsnya, selain membagkitkan manusia di dalam kubur, membangkitkan manusia dari alam mimpinya, mengembalikan manusia ke dalam raga hingga manusia berakifitas seperti semula. Namun yang membangkitkan semangat dan kemauan, sehingga manusia itu mampu bersikap optimis menatap masa depan dan menggapai cita-cita luhurnya di dunia sampai akherat. Bangkitnya semangat hidup dan sikap optimisme yang tinggi ini merupakan kunci kesuksesan dalam meraih surga sebab tanpa kebangkitan jiwa, kemauan yang keras, kita tidak mungkin mampu bercita-cita sedemikian tinggi hingga menggapai bintang di langit.

Pada suatu ketika di pagi hari dihadapan para sahabatnya Rosulullah bersabda : "Siapakah diantara kalian yang pagi ini berpuasa?"
Abu Bakar menjawab "Saya ya Rosul" Kemudian Rosulullah berkata lagi :"Siapakah diantara kalian yang hari ini memberi makan fakir miskin?" tanya Rosulullah lagi.
Lagi-lagi Abu Bakar menjawab "Saya ya Rosulullah"
Rosulullah kemudian berkata lagi :"Siapakah diantara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit? tanya Rosulullah kedua kalinya. Dan lagi-lagi Abu Bakar menjawab "Saya ya Rosul"
Rosulullah kemudian berkata lagi, "Siapakah diantara kalian yang hari ini, yang mengantarkan jenazah?" Dan kembali Abu Bakar menjawab "Saya ya Rosul". Lalu Rosulullah SAW bersabda : "Tidaklah amalan-amalan ini terkumpul dalam diri seseorang kecuali IA masuk surga"

Belum cukup amalan Abu Bakar, ketika beliau menjadi Khalifah pertama, ia adalah orang pertama yang memberantas pemurtadan dan nabi palsu, pimpinan Musailamah Al-Kadzab. Dengan gagah berani Abu Bakar memerangi para pengkhianat ini. Abu Bakar pribadai yang lembut dan gemar menangis, namun menjad tegas jika sudah berhadapan dengan memerangi orang-orang kafir.

Apa yang menjadikan ABU bakar bisa sedemikian kuat imannya? Apa yang membangkitkannya? Ternyata rahasia Abu Bakar karena keinginan kuatnya untuk terus i'tiba (mengikuti) Rosulullah. Abu Bakar adalah teman karib Rosulullah dikala masih dalam keadaan Jahiliyah. Ia adalah orang dewasa pertama yang masuk islam, orang yang menamani Rosulullah dikala hijrah, bahkan orang yang langsung membenarkan Rosulullah saat beliau berisra'miraj.

Abu Bakar benar-benar bangkit jiwanya setelah ia menyaksikan langsung bagaimana keluhuran ahklak Rosulullah. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana kebenaran ajaran Islam. Bahkan merasakan sendiri bagaimana kelezatan iman setelah memeluk islam. Ini semua karena Abu Bakar adalah orang  yang paling dekat dengan Rosulullah, menempa ilmu langsung dari madrasah kehidupan yang ditawarkan oleh Rosulullah, sehingga ia benar-benar menjadi pribadi yang selalu bergegas menyongsong kebanaran***

Kamis, 11 Agustus 2011

TELAGA NABI

Peristiwa kelak di akherat sesungguhnya bagi orang yang benar-benar mengimaninya sungguh sangat menaktukan dan menggetarkan hati, tidak ada satupun peristiwa yang sanggup menandingi ketakutan dan ketergetaran hatinya. Dan ketakutan serta ketergetaran hati itu berlapis-lapis, mulai dari kebangkitan, pengumpulan di Mahsyar, prosesi hizab, mizan, sirath, dan peristiwa-peristiwa lainnya.

Ada satu peristiwa awal setelah kebangkitan yang sangat menakutkan dan menyiksa, yaitu peristiwa dikumpulkannya manusia dalam padang Mahsyar. Suatu padang yang sangat luas dalam keaadaan luar biasa panasnya  dan serba menyiksa, setiap manusia pasti mengeluh dan tidak tahan dengan suasana yang mencekam, menyiksa dan membakar itu. Akan tetapi Allah memberi keutamaan kepada siapa saja yang mengikuti nabi Allah, keutamaan Allah yang besar itu diberikan kepada tiap-tiap nabi Nya, dari Nabi Adam hingga nabi penutup Muhammad saw, berupa telaga nabi. Maing-masing nabi mempunyai telaga yang kelak akan dimunim oleh umatnya. 

 Air telaga nabi itu akan diperuntukkan bagi masing-masing umatnya agar tidak kehausan, kepanasan dan tidak sengsara. Airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih harum dari kesturi dan luasnya satu bulan perjalanan kwardat. " Sesungguhnya setiap nabi memiliki telaga"( Tirmizi )
"Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan, airnya lebih putih dari pada susu, aromanya lebih haru dari pada kesturi, bejenanya sebanyak bintang di langit, siapa yang minum darinya, ia tidak akan merasa haus selamanya" (HR Bukhori)

Yang menjadi masalah adalah tida semua umat Nabi yang mampu meminum air telaga itu, meskipun ia hidup pada zaman nabi tersebut dan meskipun ia mengaku sebagai umatnya. Padahal jika tidak bisa meminumnya bisa dibayangkan betapa menderita dan tersiksanya orang yang tidak bisa meminum air telaga tersebut. Menderita dan tersiksa selama ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan tahun. Na'udzubillahi min dzalik.
Siapa saja umat yang tidak bisa meminum air telaga nabi-nabi termasuk telaga nabi Muhammad saw. Bagi umatnya? Ada 3 golongan orang yang tidak bisa meminum air telaga Muhammad, meskipun ia hidup dizaman nabi dan mengaku umatnya nabi, dari dulu hingga kelak akhir zaman.

Yang pertama orang yang tidak bisa meminum telaga nabi adalah, orang yang hidup pada masa nabi Muhammad ini tetapi tidak mengakui nabi Muhammad sebagai nabinya. Yang kedua orang yang mengaku umat nabi Muhammad atau orang islam yang masih berkubang dengan kesyirikan, kenapa demikian? Karena orang syirik tidak akan diselamatkan dari azab. Dan yang ketiga adalah orang islam yang tidak syirik tetapi suka melakukan ibadah yang tidak sesuai tuntunan sahih dan suka melakukan ibadah buatan dan kreasi sendiri tanpa dasar dari nabMuhammad saw.

Aku mendahului mereka datang ketelaga. Ingat ! Ada yang akan dihalangi mendatangi telagaku. Sebagaimana unta hilang yang dihalangi. Aku berseru kepada mereka : "Kemarilah" Lalu dikatakan : "Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) sesudahmu" Aku berkata : "Semoga Allah menjauhkan mereka" (Muslim)

"Aku berada diatas telaga menunggu siapa yang datang kepadaku, lalu didatangkan beberapa orang dari umatku (tetapi ia diusir).  Aku berkata : "Mereka itu umatku". Lalu dikatakan kepadaku : Kamu tidak tahu kalau mereka itu telah menyelisihi sunnahmu(sepeninggalmu)." (Bukhori) - Sadi - anno 11-08-11.

Agency Network: BUAT YANG BUTUH KEBENARAN

Agency Network: BUAT YANG BUTUH KEBENARAN: "Ini adalah hari pertama saya dalam hal mengajak semuanya untuk yang butuh sebuah kebanaran. Kebenaran yang saya tawarkan adalah menyangkut a..."

Sabtu, 11 Juni 2011

KATALOGI BUKU - BUKU ISLAM AGAMA SAMAWI

Lewat blog ini, kami tawarkan buku-buku islam yang sangat baik untuk dibaca dalam rangka kemurnian ibadah sesuai Sunah dan Al-Qur'an. Anda cocok hubungi kami di : 081325377900 - 082135579856 atau ke Email sadimansadi@yahoo.com.

KENALI ISLAM LEBIH DALAM IBADAH KITA MENDEKATI KEBENARAN

1. Majalah Bulanan Furqon (Buat Yang Butuh Kebenaran ) - Konsist (Konsultasi Islam Terpadu)
2. Syarah Bukhori
3. Riyadus Sholihin
4. Syarah Bukhori - Muslim
5. Boulkhulmarom
6. Pertobatan Kyai NU " Pelurusan Akidah "
7. Kisah para nabi
8. Hadits palsu dan dhoiff yang populer di Inadonesia
9. Rintangan setelah kematian
10. Beginilah cara berselawat kepada nabi
11. Kisah pengantar tidur.
12. Membantah argumentasi Syiah
13. Mati tersenyum esok pagi
14. Ada apa setelah mati
15. Syarah Nabawi Muhammad SAW
16. Fikih Wanita
17. Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Jaelani
18. Hadits Arbain
19. Majalah Anak Muslim "WILDAN"
20. Majalah Kesehatan Konsultasi dokter muslim. 

Masih banyak lagi buku-buku yang dapat anda pesen sebagai referensi pustaka anda.

Kamis, 02 Juni 2011

SEKTE SESAT

SESAT ITU MAHAL
Sekte "Padange Ati" yang dibawa oleh Jono, warga desa Ngaglik Kecamatan Srengat, Blitar Jawa Timur, pada pendereknya (pengikutnya), pria berusia 43 tahun itu dikabarkan memungut uang sebesar Rp 1 juta  ssmpai dengan Rp 4 juta .
Menurut imam Tabrani, kecenderungan munculnya sekte sesat lahir untuk meraup materi oleh pendirinya. "Sekte sesat kecenderunganya lebih pada uang. Pengikutnya, diwajibkan membayar sekian-sekian. dan hal itu juga terjadi pada Padange Ati" ujarnya. Lebih lanjud dia menjelaskan, sekete sesat ibarat ledakan. "Sekali meledak setelah itu mati" tegasnya. Hal itu tidak lain lantaran kasus materi.

Untuk mengantisipasi hal itu tidak kembali terulang, pihak MUI telah mensosialisasilkan sekte-sekte yang dianggap sesat berikut kreteria-kreterianya. Sosialisasi tersebut dilakukan kepada MUI daerah, ormas islam, dan masjid. MUI juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak asal percaya pada sekte-sekte baru. Hal itu tidak lain lantaran sekte tersebut belum tentu sesuai dengan ajaran islam yang kafah. Jika ada ajaran baru, seharusnya masyarakat segera melaporkannya ke kyai, ustad atau MUI setemapat. Dan jika terbukti menyelisihi maka biar hukum yang mengeksekusinya.

Belum lama ini MUI kabupaten Blitar mencurigai adanya sekelompok warga yang diduga penganut aliran sekte "Sesat" didusun  Mbiluk, desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Blitar. Sekte yang mengatasnamakan Padange Ati (PA) inididuga sudah berani meninggalkan syareat agama yang diakui pemerentah, khususnya Islam. Dugaan penyimpangan agama ini, terlihat dari salah seorang anggota jama'ah PA yang mengaku islam beranai mangabaikan sholat. Bahkan PA menilai, dogma sholat lima waktu sebagai tata cara pemeluk agama, masih dangkal keilmuannya. Untuk rukun berhaji, dalam pandangan PA, tidak perlu ditunaikan ke tanah suci Makkah. Haji ke Mekkah dinilai sebagi kegiatan pemborosan.

Menurut keterangan sekretaris MUI Kabupaten Blitar Achmad Su'udy, kegiatan PA yang dilakukan rutin dirumah seorang warga bernama Jono, memiliki benang merah dengan Aliran Masuk Surga (AMS) pimpinan Suliyani asal desaJajar, Kecamatan talun Blitar. Bahkan kata Achmad Suu'dy, Sekte PA muncul sekitar 2007 atau 2008 silam ini sebagai pengembangan dari AMS. Sejumlah imam PA merupakan murid Suliyani. Hasil penyelidikan sementar, aliran yang beranggotakan sekitar 25 orang ini telah menyimpang dari akidah Islam. Dan ajaran yang disampaikan sama persis dengan AMS pimpinan Pak Suliyani terang Suu'dy.

Ternyata untuk menuju kenaraka saja harus membayar mahal, namun untuk memesan kapling surga yang murah, sungguh susah dan hanya sebagian orang-orang yang beriman dan meninggalkan laranganyalah yang Insyaallah sampai pada kaling surga.

Rabu, 01 Juni 2011

Luruskan Niat, Sempurnakan Ikhtiar.

Setiap makhluk bernama manusia pastilah mendabakan hidup yang tenang baik lahir maupun bathin. Sebab jika hati dan badannya sehat, akan merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai macam aktifitas baik duniawi maupun ukhrowi. Ketenangan terutama bathin merupakan sesuatu yang penting dan amat berarti. Untuk mencapai target dalam rangka ketenangan jiwa adalah dengan selalu mengenal dan mengingat ALLAH. Jika hati kita kering akan kehadiran Allah dan selalu melupakan Nya, maka ketentraman tidak akan pernah tercapai. Kebahagiaan yang hadir dalam diri kita tanpa kehadiranNya adalah besutan dan tipuan syetan yang akan mengantarkan kita kedalam "Nar" Naudzubilaah... 
Seseorang yang dalam setiap tarikan nafasnya selalu mengingat Allah, maka kadar keimanannya akan semakin bertambah. Ia tidak akan merasa takut pada siapapun yang ada didunia ini. Ia hanya akan merasa takut akan ancaman dan murka Allah.

Setiap orang tentu akan gandrung dengan yang namanya kesuksesan, namun jika sebuah asa tidak sesuai dengan yang dicitakan, kita harus yakin bahwa semua itu merupakan takdir terbaik dari Allah. Sepanjang kita sudah berusaha meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar, tentu apapun yang kita peroleh tidak akan sia-sia. Bukankah tidak sedikit orang yang ikhtiarnya luar biasa namun belum juga memperoleh kesuksesan? Tugas kita cuma dua yaitu luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.

Betapaun luarbiasanya kecintaan seseorang terhadap dunia, sadarilah bahwa semua itu fatamorgana dan fana belaka. Kita tidak akan hidup selamanya, ada dunia lain yang lebih mapan dan langgeng yang disebut kampung akherat yang merupakan janji pasti tanpa menanti niscaya akan menanti. Karena itu sudah sewajarnya setiap bait kehidupan kita jalani dengan penuh rasa syukur. Jika kita kaya jalani kekayaan dengan bersedekah. Ketika kita tidak memiliki harta jagalah diri kita dengan terus bekerja sebaik-baiknya dan tidak meminta-mita belas kasihan orang lain. Saat datang kita dipuji kita berusaha sekuat tenaga untuk selalu rendah hati, saat hinaan menerpa bersyukurlah karena itu mungkin pertolongan Allah agar kita mau mengevaluasi diri, ketika hadir sehat perbanyaklah ibadah dan saat jatuh sakit, tingkatkan kesabaran sebab bisa jadi itu adalah lahan penggugur dosa. 

Kita harus senantiasa berhusnudzhan terhadap ketentuan-ketentuan Allah yang menimpa diri kita, jika kita merasa banyak berbuat khilaf dan dosa, yakinlah bahwa ampunan Allah lebih besar dari pada dosa-dosa yang kita perbuat. Kita harus optimis bahwa Allah akan mengampuni kita. Dan tentu saja kita juga harus optomis pada diri sendiri bahwa kita mampu untuk memperbaiki diri. Sikap optimis inilah merupakan etika kita kepada Allah. Sebab ketika diuji oleh Allah dengan beragam kesulitan, dimaksudkan agat kita senantiasa berpegang teguh kepada pertolongan NYA.

Luruskan niat kita dan sempurnakan ikhtiar kita hanya kepada Allah dan pasrahkan segala yang kita lakukan hanya karena ridhonya, maka menjelajahi kehidupan yang demikian keras akan terasa enteng tanpa beban.
Add caption
 Allah hanya berada pada orang-orang yang sabar, tawakal dan selalu mengingat bahwa semua yang terpampang di mayapada ini adalah bagian dari ujian menuju surga.

Sabtu, 28 Mei 2011

BUAT YANG BUTUH KEBENARAN

Ini adalah hari pertama saya dalam hal mengajak semuanya untuk yang butuh sebuah kebanaran. Kebenaran yang saya tawarkan adalah menyangkut akidah dalam beribadah. Sebagai langkah awal akan saya perkenalkan sebuah majalah bulanan bernama "FURKON" Majalah ini mengkaji soal-soal ibadah yg merujuk pada hadits yg soheh dan sumber dari segala sumber kebenaran bernama Al-Qur'an. Anda bisa pesan ke kami dan kami akan layani secara benar dengan didasari kejujuran. Hubungi saja kami : 081325377900 atau 082135579856. 

Selamat melangkah dari awal kebenaran menuju anugrah kelanggengan bernama "SURGA"