Rabu, 01 Juni 2011

Luruskan Niat, Sempurnakan Ikhtiar.

Setiap makhluk bernama manusia pastilah mendabakan hidup yang tenang baik lahir maupun bathin. Sebab jika hati dan badannya sehat, akan merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai macam aktifitas baik duniawi maupun ukhrowi. Ketenangan terutama bathin merupakan sesuatu yang penting dan amat berarti. Untuk mencapai target dalam rangka ketenangan jiwa adalah dengan selalu mengenal dan mengingat ALLAH. Jika hati kita kering akan kehadiran Allah dan selalu melupakan Nya, maka ketentraman tidak akan pernah tercapai. Kebahagiaan yang hadir dalam diri kita tanpa kehadiranNya adalah besutan dan tipuan syetan yang akan mengantarkan kita kedalam "Nar" Naudzubilaah... 
Seseorang yang dalam setiap tarikan nafasnya selalu mengingat Allah, maka kadar keimanannya akan semakin bertambah. Ia tidak akan merasa takut pada siapapun yang ada didunia ini. Ia hanya akan merasa takut akan ancaman dan murka Allah.

Setiap orang tentu akan gandrung dengan yang namanya kesuksesan, namun jika sebuah asa tidak sesuai dengan yang dicitakan, kita harus yakin bahwa semua itu merupakan takdir terbaik dari Allah. Sepanjang kita sudah berusaha meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar, tentu apapun yang kita peroleh tidak akan sia-sia. Bukankah tidak sedikit orang yang ikhtiarnya luar biasa namun belum juga memperoleh kesuksesan? Tugas kita cuma dua yaitu luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.

Betapaun luarbiasanya kecintaan seseorang terhadap dunia, sadarilah bahwa semua itu fatamorgana dan fana belaka. Kita tidak akan hidup selamanya, ada dunia lain yang lebih mapan dan langgeng yang disebut kampung akherat yang merupakan janji pasti tanpa menanti niscaya akan menanti. Karena itu sudah sewajarnya setiap bait kehidupan kita jalani dengan penuh rasa syukur. Jika kita kaya jalani kekayaan dengan bersedekah. Ketika kita tidak memiliki harta jagalah diri kita dengan terus bekerja sebaik-baiknya dan tidak meminta-mita belas kasihan orang lain. Saat datang kita dipuji kita berusaha sekuat tenaga untuk selalu rendah hati, saat hinaan menerpa bersyukurlah karena itu mungkin pertolongan Allah agar kita mau mengevaluasi diri, ketika hadir sehat perbanyaklah ibadah dan saat jatuh sakit, tingkatkan kesabaran sebab bisa jadi itu adalah lahan penggugur dosa. 

Kita harus senantiasa berhusnudzhan terhadap ketentuan-ketentuan Allah yang menimpa diri kita, jika kita merasa banyak berbuat khilaf dan dosa, yakinlah bahwa ampunan Allah lebih besar dari pada dosa-dosa yang kita perbuat. Kita harus optimis bahwa Allah akan mengampuni kita. Dan tentu saja kita juga harus optomis pada diri sendiri bahwa kita mampu untuk memperbaiki diri. Sikap optimis inilah merupakan etika kita kepada Allah. Sebab ketika diuji oleh Allah dengan beragam kesulitan, dimaksudkan agat kita senantiasa berpegang teguh kepada pertolongan NYA.

Luruskan niat kita dan sempurnakan ikhtiar kita hanya kepada Allah dan pasrahkan segala yang kita lakukan hanya karena ridhonya, maka menjelajahi kehidupan yang demikian keras akan terasa enteng tanpa beban.
Add caption
 Allah hanya berada pada orang-orang yang sabar, tawakal dan selalu mengingat bahwa semua yang terpampang di mayapada ini adalah bagian dari ujian menuju surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar